Kamis, 11 Agustus 2011

Home » » Bangunan SMPN 1 Kuningan Akan Dijadikan Museum? Gara-gara Ditemukan Bunker di Bawah Ruang Guru

Bangunan SMPN 1 Kuningan Akan Dijadikan Museum? Gara-gara Ditemukan Bunker di Bawah Ruang Guru

Bangunan SMPN 1 Kuningan Akan Dijadikan Museum? Gara-gara Ditemukan Bunker di Bawah Ruang Guru

Saat ini isu yang terdengar nyaring di Kabupaten Kuningan adalah adanya perpindahan sekolah favorit ke jalan baru lingkar utara, yaitu SDN 1/SDN 7 Kuningan  dan SMPN 1 Kuningan. SDN 1/SDN 7 Kuningan karena lokasinya di pusat kota dan sangat berdekatan dengan pusat perbelanjaan, agar lebih nyaman dari dari kebisingan pusat kota maka akan direlokasi ke tempat yang lebih nyaman. SMPN 1 Kuningan dengan ditemukannya bunker bekas penjajah (Belanda/Jepang ?)  di bawah ruang guru, dan lokasinya kurang luas maka akan relokasi ke lokasi yang strategis, luas, dan nyaman, hal ini karena SMPN 1 berstatus RSBI jadi harus memenuhi kriteria luas area sekolah.
Relokasi (RSBI) SMPN 1 Kuningan lebih santer daripada SDN 1/SDN 7 Kuningan, karena bangunan  SMP Negeri 1 Kuningan memiliki fakta sejarah yang kuat. Sejak berdirinya bangunan SMPN 1 Kuningan sampai sekarang tidak ada pemugaran karena sudah masuk pada bangunan cagar budaya. Menurut catatan sejarah beridirinya SMP N 1 Kuningan sebagai berikut.
Periode I : Tahun 1918
Bukti Dokumen Egendom Nomor : 5238 Tahun 1928 Sr. Ukur No. 15 Tanggal 26 – 2 – 1938. Berdasarkan bukti inilah maka SMPN 1
Kuningan didirikan pada tahun 1918.
Periode II : Tahun 1951
Bukti Surat Putusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI Nomor : 2160/BIP tanggal 23 Juli 1951. Berdasarkan bukti inilah, maka SMPN 1 Kuningan mulai beroperasi secara resmi pada tahun 1951 dengan kepala sekolah pertama adalah Bapak Setia Miharja.
Periode III :  Tahun 2004
Bukti Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMP Dirjenmandikdasmen Depdiknas Nomor : 867a/C3/KEP/2006 tanggal 13 Juni 2006. Berdasarkan bukti inilah, maka SMPN 1 Kuningan ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN) di Kabupaten Kuningan.
Periode IV : Tahun 2008
Bukti Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMP Dirjenmandikdasmen Depdiknas Nomor : 230/C3/KEP/2008 tanggal 8 Februari 2008. Berdasarkan bukti inilah, maka SMPN 1 Kuningan memasuki periode baru sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) pertama di Kabupaten Kuningan. Pada periode terakhir ini, sebagai RSBI pertama di Kabupaten Kuningan, SMPN 1 Kuningan telah sedang dan terus melakukan upaya peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan terhadap pelayanan prima bagi peserta didik, orangtua, dan masyarakat, diantaranya sumberdaya manusia, teknologi, dan manajemen. Semoga dengan upaya ini, SMPN 1 Kuningan terus dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan di Kabupaten Kuningan dan kehadirannya akan tetap menjadi kebanggaan bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Kuningan.
Beberapa bukti foto mengenai SMPN 1 Kuningan (diambil dari berbai sumber).
Pelajar SMPN 1 Kuningan ketika Penjajahan Belanda
Pelajar SMPN 1 Kuningan ketika Penjajahan Belanda
Bangungunan ruang kelas pada foto sampai sekarang masih utuh sepetrti terkihat pada foto.
Aula SMPN 1 Kuningan
Aula SMPN 1 Kuningan
Bentuk dan bangunan Aula SMPN 1 Kuningan masih kokoh sampai sekarang seperti terlihat pada foto, hanya sekarang pinti gerbangnya dipindahkan menjadi dua, yaitu ke sebelah utara dan selatan, tampak jelas di belakang aula tidak ada bangunan. Bangunan kelas adanya di sebelah kiri dan kanan aula. Sedangkan ruang guru yang sekarang adanya di belakang bangunan aula.
Karena ruang guru yang sekarang termasuk bangunan baru, ketika direnovasi ditemukan ruang seperti bunkker persis di bawah bangunan ruang guru.
Bunker yang pertama ditemukan oleh tukang gali bangunan, hari Sabtu (30/7/2011), sewaktu akan memasang cakar ayam ditemukan adanya bangunan keras dalam ruang guru bagian belakang. Seteleh dijebol ternyata ada ruang bawah tanah tigginya 2 m. Kemudian pada tanggal  2 Agustus 2011 ditemukan lagi menjadi 3 ruangan besar, dan ada pintu-pintunya. Penggalian dihentikan karena akan diselidiki oleh pihak yang berwenang (masih menunggu keputusan Balai Arkeologi melalui Pemda Kuningan) untuk dipastikan bahwa bunker tersebut memiliki fakta sejarah yang kuat. Berikut foto-foto penemuan bungker tersebut.
Bungker pertama di belakang ruag guru
Bungker pertama di belakang ruag guru
Besi beton yang digunakan cukup besar, melebihi ibu jari.
Bunker yang ada di bawah ruang guru sedang di periksa oleh Tim dari Kodim
Bunker yang ada di bawah ruang guru sedang di periksa oleh Tim dari Kodim
[caption id="attachment_2679" align="alignleft" width="720" caption="Bagian dalam bunker masih kokoh"]Bagian dalam bunker masih kokoh[/caption]Dari bunker 1, terus ke timur masuk bunker 2, ke timur lagi masuk bunker 3, tapi masih banyak lumpur dan semua dindingnya berlapis beton kokoh. Di bagian atas, isi bunker ke 2 lumpur 30 cm, setelah dikuras ternyata banyak jalan/lorong.
Dengan ditemukannya bunker-bungker tersebut, direncanakan bangunan SMPN 1 Kuningan akan dijadikan museum (museum perjuangan masyarakat)/tempat wisata sejarah di Jawa Barat, dan secara otomatis bangunan SMPN 1 Kuningan direncakanan direlokasi ke jalan baru lingar utara. Dengan direlokasinya ketiga sekolah (pendidikan dasar) favorit di kota Kuningan ke jalan baru, maka akses jalan baru akan semakin ramai dan kota Kuningan semakin lebar.
Kapankah relokasi ketiga sekolah tersebut? Jawabannya masih dalam tahan rencana.
Mengapa direlokasi? Jawabannya (mungkin) untuk lebih nyaman dan ideal untuk lokasi pendidikan, dan (mungkin) menghilangkan kemacetan di pusat kota, semoga pembangunan kota Kuningan semakin tertata rapi dan masyakat pun meningkat dalam kesejahteraannya.

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Sagalanyampak