Kamis, 11 Agustus 2011

Home » » Ini Dia Kondom Untuk Wanita

Ini Dia Kondom Untuk Wanita

Seperti kita ketahui kondom adalah alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dan mencegah terjadinya penularan Penyakit Menular Seksual (PMS). Selama ratusan tahun kondom dibuat hanya untuk kaum pria dan dipasang ke penis sebelum berhubungan. Saat ini para peneliti dan industri farmasi telah berhasil menciptakan kondom untuk wanita dan dikenal dengan sebutan Female Condom.

Female condom atau kondom wanita adalah sebuah tabung plastik berbentuk silinder yang ditempatkan di dalam vagina yang bekerja efektif mencegah kehamilan dan mengurangi resiko penyebaran penyakit menular selama hubungan seksual.
Penelitian menunjukkan bahwa kondom wanita aman digunakan sebagai sebagai salah satu pilihan untuk mengendalikan kelahiran. Saat ini sudah banyak perempuan yang memilih kondom wanita sebagai metode kontrasepsi utama.
Berikut ini beberapa info singkat seputar Kondom wanita:

  • Berbentuk silinder yang dimasukkan ke dalam vagina
  • Berguna untuk mencegah kehamilan dan mengurangi risiko infeksi menular seksual
  • Dapat digunakan untuk hubungan seks lewat vagina dan anal
  • Aman, efektif, dan nyaman
  • Mudah didapatkan di toko atau apotik
  • Harga sekitar Rp. 30.000
Kondom wanita terdiri atas dua cincin pada masing-masing ujungnya. Satu ujung yang tertutup ditempatkan dibagian dalam vagina dan cincin yang terbuka berada di luar vagina selama berhubungan.
Kondom wanita mencegah kehamilan dengan cara menutup bagian dalam vagina dan menampung sperma yang dikeluarkan penis saat ejakulasi terjadi. Kehamilan tidak dapat terjadi jika sperma tidak bertemu dengan sel telur. Dengan menutup bagian dalam vagina atau anus dan menjaga agar sperma tidak keluar, kondom ini juga dapat mengurangi risiko infeksi akibat penyakit menular.
Banyak wanita yang menggunakan kondom perempuan karena murah dan tidak perlu resep dokter. Kondom wanita banyak dijual di supermarket, apotik dan klinik-klinik keluarga berencana. Kondom wanita juga tidak mengandung hormon-hormon yang dapat menimbulkan alergi.
Berikut ini beberapa manfaat menggunakan kondom wanita:
  • Berbagi tanggung jawab kepada perempuan untuk mencegah terjadinya infeksi penyakit menular
  • Mudah didapatkan atau dibeli di toko-toko obat dan tanpa resep dokter.
  • Kondom wanita dapat dimasukkan oleh pasangan pria ke dalam vagina sebagai salah satu fore play sebelum berhubungan.
  • Dapat digunakan oleh orang-orang yang alergi terhadap lateks
  • Bisa digunakan bersama-sama dengan minyak pelumas tanpa merusak kondom
  • Tidak memiliki efek pada hormon alami wanita
  • Bisa dibeli tanpa resep dokter
  • Dapat meningkatkan perasaan nikmat karena cincin eksternal kondom dapat menstimulasi klitoris selama berhubungan seksual
  • Kondom tetap melekat di vagina meskipun penis berhenti ereksi di dalam vagina
Meskipun demikian ada beberapa risiko penggunaan kondom wanita yaitu dapat menyebabkan iritasi di vagina, penis dan daerah anus. Kondom wanita juga menimbulkan suara berisik saat berhubungan sehingga dapat mengganggu pasangan. Selain itu, jika tidak hati-hati kondom dapat tertinggal di dalam vagina atau anus.
Selain itu ada dua mitos umum yang terkait dengan kondom perempuan. Pertama, kondom ini disebut-sebut tidak 100% efektif dapat mencegah penularan penyakit seksual (PMS). Kedua, banyak wanita yang percaya bahwa kondom perempuan tidak efektif mencegah kehamilan.
Menurut Planned Parenthood, kondom perempuan 95% efektif mencegah kehamilan jika digunakan dengan benar. Jika cara penggunaan benar maka potensi kehamilan adalah 5%. Tetapi jika cara menggunakan kondom tidak selalu benar maka potensi kehamilan menjadi 21%. Efektifitas kondom wanita akan meningkat jika menggunakan spermisida atau jika pasangan pria menarik penis keluar dari vagina sebelum ejakulasi terjadi.
Kondom wanita kadang disebut juga Benidorm merupakan salah satu alternatif alat kontrasepsi. Kondom wanita pertama kali diciptakan oleh Danis MD Lasse Hessel. Pada tahun 2005, 12 juta kondom wanita didistribusikan kepada perempuan-perempuan di negara berkembang sebagai upaya sosialisasi penggunaan kondom wanita.

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Sagalanyampak